Rabu, 22 November 2017

Ibrani 13:1-17 Nasihat untuk memelihara kasih Persaudaraan

Ibrani 13:1-16 (Nasihat untuk memelihara kasih persaudaraan)

Ibrani merupakan suatu himbauan yang mengingatkan bahwa kita harus maju, bertumbuh dan menjadi dewasa. Kristen selalu tergoda untuk diam, tidak bergerak lebih memperkuat diri dari pada menanggung resiko untuk lebih maju dalam kehidupan iman. Kitab Ibrani juga penting bagi umat Allah pada zaman modern. Kita hidup pada” masa kritis yang sulit dihadapi”, dan banyak yang harus menanggung cobaan atau tentangan. Apa yang harus kita lakukan agar siap? Dalam Kitab Ibrani, Paulus menyebutkan banyak hal yang bisa memperkuat iman. Salah satunya yang sangat penting ada di Ibrani13:1” Hendaklah kasih persaudaraan tetap ada di antara kamu.”
Ibrani memberikan penguatan dan peneguhan serta mengingatkan mereka supaya tetap beriman kepada Yesus dan tinggal tetap dalam Kekristenan. Untuk Itulah dalam kitab Ibrani diperlihatkan kesempurnaan Kristus sebagai keselamatan dan kehidupan yang jauh lebih unggul dan sempurna dari siapapun dalam dunia ini. Dalam surat ini dimuat juga implikasi-implikasi praktis dari mengikut Kristus. Yakni berbagai nasehat untuk cara hidup sehari-hari dan nasehat moral dan itulah yang menjadi khotbah kita hari ini, yaitu Ibrani 13: 1 – 16.
Ayat nas di atas menyinggung tentang kasih terhadap sesama. Bukti kasih terhadap sesama harus dibuktikan melalui tindakan nyata, bukan hanya slogan.  Kasih berarti memberi; ketika kita rela melepaskan apa yang ada di tangan kita, Tuhan akan rela pula melepaskan apa yang ada di tanganNya bagi kita.  Maka dari itu Tuhan memberikan penekanan agar kasih persaudaraan itu semakin nyata dalam kehidupan orang percaya. Dikatakan, "Peliharalah kasih persaudaraan!"  (Ibrani 13:1).  Apakah wujud kasih persaudaraan itu? 

1. Memberi tumpangan pada orang lain (ayat 2)
2.  Berempati kepada orang-orang hukuman (ayat 3)
3.  Menghormati kekudusan perkawinan (ayat 4)
4.  Mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan belajar untuk mencukupkan diri (ayat 5)
5. Meneladani iman para pemimpin yang mengajarkan dan meneladankan akan        kebenaran Injil firman Tuhan dalam kehidupannya (ayat 7)
6. Jangan mau disesatkan pengajar sesat yang mengajarkan ajaran-ajaran sesat, (ayat 9)
7. Berbuat baiklah dengan memberi bantuan atau pertolongan (ayat 16).

Penulis surat Ibrani mengingatkan orang Kristen benar-benar hidup secara Kristiani. Orang-orang Kristen yang Kristiani berarti mempraktekkan dan menghidupi kekristenan sebagaimana yang diajarkan Kristus. Nasehat-nasehat praktis itu hendak mengatakan bahwa keristenan itu harus dihidupi jangan hanya sebatas kata-kata tetapi haruslah dalam perbuatan dan tindakan nyata. Tentunya nasehat surat Ibrani ini begitu relevan dalam kehidupan kita sekarang. Melalui nats ini yang Kristiani itu diuraikan melalui beberapa tindakan yang harus diimplementasikan oleh seorang Kristen dalam hidup sehari-hari dan kita diingatkan kembali akan kasih yang sungguh-sungguh itu diperlihatkan dalam tindakan dan perbuatan nyata. Bagaimanakah keramahtamaan, empati, kesetian dan kepuasan akan pemberian Tuhan diberlakukan sebagai implikasi kasih Kristus dalam kehidupan kita.
Marilah senantiasa memuji Tuhan, Mulut kita dan totalitas hidup ini seharusnya mengakui nama Allah dan meninggikanNya melalui kata dan perbuatan. Maka dibutuhkan kesabaran di dalam iman menghadapi segala apapun kondisi yang kita hadapi. Implikasi nyata dalam hal kesediaan memberi tumpangan, kesediaan berbela rasa dengan para tahanan hukum, kesediaan menjaga moralitas dalam hal seksual dan keuangan (2-6) menunjuk kepada kesaksian tentang cara hidup yang benar.

Jumat, 18 Agustus 2017

Yohanes 6:67-71 (Pengakuan Petrus)



Yohanes 6:67-71
Pengakuan Petrus

A.    Apa yang dibaca
1.      Yesus
Ø  Yesus bertanya kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Pertanyaan ini bukan dengan maksud Yesus juga mengusir murid-Nya. Pertanyaan ini. Kata ini adalah kata yang menyatakan bagaimana respon atau sejauh mana murid-Nya mengikuti Dia dengan setia.
Ø  Yesus sendiri yang memilih kedua belas murid-Nya.
Perkataan ini bukan perktaan yang berkaitan dengan pemilihan orang-orang yang akan diselamatkan. Perkataan ini hanya sebatas pemilihan murid atau Rasul. Pada tradisi Yahudi, gurulah yang memilih murid. Tradisi ini tidak sama dengan tradisi kita dimana murid memilih tempat atau guru kalau mau belajar sendiri.
Ø  Yesus mengetahui bahwa seorang di antara murid-Nya adalah Iblis.
Dalam hal ini, Yesus mengetahui siapa yang akan mengkhianati Dia. Sebab segala sesuatu sudah ada dalam rencana kekekalan dimana Ia akan dikhianati oleh Yudas.
2.       Simon
Simon Petrus menjawab pertanyaan Yesus dengan jawaban
Ø  Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Respon dari simon sangatlah baik karena jawaban yang paling benar adalah tidak. Sebab jika ia meninggalkan Yesus pada dasarnya ia sama saja dengan yang lainnya yang meninggalkan Yesus. Jika kita meninggalkan Yesus, kepada siapa kita akan pergi?
Ø  Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
 Simon petrus melihat dengan banyaknya orang yang meninggalkan Yesus karena perkataan-Nya yang begitu keras. Dan Simon mempercayai bahwa perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal.
Ø  kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Kepercayaan inilah yang membuat mereka masih tetap percaya kepada Yesus meskipun mereka telah ditinggalkan oleh para murid yang lainnya yang pada dasarnya mereka adalah Kristen KTP.
3.       Yudas,
Melalui penbacaan ini kita melihat gambaran atau penjelasan mengenai Yudas dimana dia akan menyerahkan Yesus dan dia adalah diantara keduabelas murid. Seorang Kristen KTP yang menjadi contoh adalah Yudas. Yudas tidak meninggalkan Yesus melainkan ia akan mengkhianati-Nya. Ini adalah sebuah rencana yang telah ditetapkan oleh Allah dimana ketidaktaan atau ketidaksetiaan Yudas tidak menggagalkan rencana Allah.

B.     Pesan Firman Tuhan

·         Tetap setia demi Kristus walaupun kita ditinggalkan oleh Sahabat, teman atau siapapun
·         setiap orang percaya diajar untuk mengikut Allah
·         Kita bisa saja mengelabui manusia, tetapi kita tidak bisa mengelabui Tuhan.

C.    Respon
v  Kalau kita masih Kristen KTP, sudah sepatutnya kita bertobat dan setia kepada Allah
v  Setia kepada Yesus walaupun banyak tantangan.

D.    Aplikasi
v  Sudahkah kita percaya kepada Yesus dengan Benar
v  Maukah saudara ikut Tuhan walaupun sendirian?

Minggu, 06 Agustus 2017

Ibrani 7:1-10 ( Kristus dan Melkisedek)



Ibrani 7:1-10
(Kristus dan Melkisedek)
Apa yang dibaca?

1.      Melkisedek
Ø  Melkisedek berarti Raja keadilan
Ø  Melkisedek adalah raja dari Salem (raja sejahtera)
Ø  Melkisedek adalah Imam Allah Yang Mahatinggi
Ø  Melkisedek Adalah Iman yang abadi
Ø  Melkisedek memberkati Abraham
Ø  Melkisedek tidak memiliki keterangan bahwa ia mempunyai bapak/ibu, atau nenek moyangnya dan data kelahiran atau kematiannya.
Ø  Melkisedek seperti Anak Allah
Ø  Melkisedek lebih besar dari Abraham bapak leluhur bangsa Israel.
Ø  Melkisedek bukan keturunan Lewi
Ø  Melkisedek adalah orang yang tetap hidup
2.      Abraham
ü  Mengalahkan raja-raja dalam pertempuran
ü  Memberikan kepada melkisedek sepersepuluh dari segala yang direbutnya.
ü  Abraham adalah pengantara antar Imam-imam keturunan Lewi untuk membayar sepersepuluh kepada Melkisedek.
3.      Imam-imam Keturunan Lewi
v  Imam-imam keturunan Lewi harus memungut sepersepuluh dari pendapatan umat Israel.
v  Imam-imam Keturunan Lewi adalah Keturunan Abraham
v  Imam-imam keturunan Lewi bisa mati.
v  Imam-imam keturunan Lewi berada dalam tubuh Abraham nenek moyang mereka ketika Abraham bertemu Melkisedek.

Apa yang dipelajari?

1.      Melkisedek lebih besar dari Abraham.
2.      Tidak bisa dibantah bahwa orang yang diberkati adalah lebih rendah daripada orang yang memberkatinya.
3.      Sepersepuluh tidak mengenal dari latar belakang keturunan.
4.      Sepersepuluh bertujuan bukan untuk kita berikan kepada manusia di dunia ini tetapi kepada dia Sang Juru Selamat yang di Sorga.

Respon: senantiasalah memberikan kepada Dia yang Lebih tinggi dari manusia.


Tanda Gereja yang Sejati.

3 Tanda Gereja yang sejati Oleh Nelis Daka Menurut Calvin, seorang reformator mengatakan bahwa di luar gereja tidak ada keselamatan. Menurut...