Filemon 1:4-7
Ucapan Syukur
Oleh
Nelis Daka
Ketika
Paulus menulis surat ini, Paulus sedang berada dalam penjara. Keadaan berada
dipenjara tidak membuat sukacita dan ucapan syukur Paulus berkurang. Mengungkapan rasa syukur ketika dalam
kesusahan sangat langka. Tidak ada alas an untuk tidak bersyukur dan
bersukacita apalagi kalau kita menderita untuk Kristus. Paulus dipenjarakan
karena Kristus. Ia menyadari bahwa dengan selalu memberitakan Kristus disana
ada sukacita atau kebahagiaan.
Banyak
orang menggunakan ayat ini dengan tidak melihat konteks dari pembacaan sendiri.
Sebagai contoh orang yang sedang jatuh cinta. Mereka sering mengucapkan kata “Aku
mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku”. Memang hal ini
tidak salah, namun tidak sesuai konteks dari firman itu sendiri. Konteks ini
bukan berkaitan dengan pacaran atau perasaan cinta pada seseorang yang lagi
jatuh cinta.
Perikop ini merupakan inti dari
surat Paulus ini. Paulus mengucap syukur kepada Allah bukan karena keadaanya
yang lagi baik. melalui perikop ini, kita melihat Paulus mengucap syukur karena
kasih dan iman dari Filemon. Ia mengucapkan syukur karena masih ada orang
menyatakan kasih kepada orang lain. selain itu, Paulus mengucap syukur dan
mengingat Filemon di dalam doanya. Pertanyaan adalah apakah selama ini kita
bersyukur atas apa yang dikerjakan orang lain untuk kemuliaan Kristus.
Paulus selalu berdoa untuk Filemon.
Paulus mengucap syukur kepada Allah karena dua Alasan yaitu:
1.
Kasih Filemon kepada semua orang Kudus.
Kita tahu bersama bahwa rumah Filemon dipakai untuk
menjadi tempat ibadah. Paulus tampaknya memuji Filemon karena
menunjukkan persaudaraan atau kemurahannya dengan orang-orang percaya lain,
misalnya dengan menolong ketika mereka dalam kesulitan. Dari hal ini Paulus
bergembira dan memperoleh kekuatan seperti yang kit abaca pada ayat 7 “Sebab hati orang-orang kudus telah
kauhiburkan, saudaraku. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan
besar dan kekuatan”.
2.
Iman Filemon kepada Tuhan Yesus.
Paulus
berdoa agar persekutuan Filemon di dalam Iman turut mengerjakan pengetahuan
yang baik di antara kita untuk Kristus. Paulus berharap melalui iman Paulus
kepada Kristus semua orang memiliki pengetahuan yang sama kepada Kristus. Melalui
kesaksian iman Filemon, orang lain menjadi diberkati. Oleh karena itu, semua hal yang kita kerjakan, mari kita kerjakan semata-mata untuk kemuliaan Kristus.
Melalui pembacaan ini kita melihat antara hubungan
kasih dan Iman. Kita melakukan kasih dasarnya adalah iman kepada Kristus.
Kristus sudah mengasihi kita selagi kita masih dalam dosa. Hal ini kita telah
mengimaninya. Pertanyaanya sekarang adalah apakah kasih dan iman kita itu telah
berdampak bagi orang lain. Atau malahan lewat kasih dan iman kita orang lain
dirugikan. Sebagai contoh di atas kita melihat bagaimana kasih dan iman bukan
hanya sebatas pengetahuan tetapi kasih dan iman memberikan dampat bagi orang
lain.
Melihat dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan
bahwa perikop ini bukan berkaitan dalam hal pacaran atau hal-hal yang duniawi
tetapi ucapan syukur atas kasih dan doa yang di dasarkan pada kasih Kristus.
1. Kasih bukan hanya untuk orang tertentu tetapi untuk
semua orang-orang kudus.
2. Berdoa bukan hanya untuk orang tertentu kita tetapi
juga untuk semua orang kudus.
3. Mengucap syukurlah karena masih memiliki orang-orang
yang peduli dengan pemberitaan Injil dan mau menderita demi Kristus.
Mengucap syukurlah dalam segala
hal, kasihilah semua orang dan berdoalah bagi mereka agar kita semua masih
tetap dalam satu visi yaitu memberitakan Injil Kristus walaupun kita sedang
menderita dalam Dunia ini. Sukacita dunia bersifat sementara tetapi sukacita
sorgawi bersifat kekal. Amin
Mengucap syukurlah jika kasih dan iman kita menuntun
Orang lain semakin mengenal Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar