Siapakah yang berbahagia berdasarkan Mazmur 1:1-3?
oleh Nelis Daka
Secara sederhana Mazmur 1:1-3 dapat disusun menjadi seperti di bawah ini:
BERBAHAGIALAH ORANG
Yang
Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
Tidak berdiri di jalan orang berdosa
Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
Yang
Kesukaannya ialah Taurat TUHAN
Merenungkan Taurat itu siang dan malam
IA SEPERTI POHON
Yang
ditanam di tepi aliran air
Yang
menghasilkan buahnya pada musimnya
Yang
tidak layu daunnya
APA SAJA YANG DIPERBUATNYA BERHASIL
Dari struktur teks yang telah terbentuk di atas kita melihat ada 5 point penting yang harus dilakukan oleh orang supaya ia berbahagia. Pada dasarnya sumber kebahagiaan kita adalah Allah sendiri. Akan tetapi lewat Mazmur 1:1-3 ini, kita menemukan beberapa point yang menjadi ciri khas orang yang berbahagia di dalam Allah.
Menurut Matthew Hendry membagi perikop ini menjadi dua bagian yaitu:
1. Sifat orang saleh (orang yang berbahagia)
Yang
Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
Tidak berdiri di jalan orang berdosa
Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
Yang
Kesukaannya ialah Taurat TUHAN
Merenungkan Taurat itu siang dan malam
2. Keadaan orang saleh (orang yang berbahagia)
IA SEPERTI POHON
Yang
ditanam di tepi aliran air
Yang
menghasilkan buahnya pada musimnya
Yang
tidak layu daunnya
APA SAJA YANG DIPERBUATNYA BERHASIL
Menurut Bob Utley, dalam bukunya yang berjudul Anda dapat memahami Alkitab Mazmur: Kumpulan Himne Israel Buku I & II, ia mengatakan bahwa ada tiga KATA KERJA Qal PERFECT yang menunjukkan tindakan dan sikap yang khas (yaitu, karakter yang terbentuk). Tiga kata Kerja Qal Perfect tersebut adalah
1. tidak berjalan menurut nasihat orang fasik
2. tidak berdiri di jalan orang berdosa
3. tidak duduk dalam kumpulan para pencemooh
Berjalan menurut nasihat orang fasik (Hal. 11)
Ini berbicara tentang kelompok gaya hidup seseorang. Penekanan pada gaya hidup ini diperkuat oleh penggunaan KATA KERJA "berjalan... berdiri... duduk." Kita dipengaruhi oleh kelompok yang kita ikuti, rekan-rekan kita (lih. 1 Kor 15:33). Istilah "fasik" (BDB 957) ini menunjuk tidak hanya kepada para pelanggar hukum yang aktif (yaitu, pelanggaran dan kelalaian) tetapi juga kepada orang-orang yang meninggalkan Tuhan di luar dari kehidupan mereka (yaitu, ateis praktis).
Jalan orang berdosa (hal.14)
Dalam akarnya arti dari kata "jalur" adalah "jalan" (lih. ay 6 [dua kali]) dan merupakan satu lagi istilah yang digunakan untuk gaya hidup. Pengikut setia PB pada mulanya digambarkan sebagai umat dari "Jalan" (lih. Kis 9:2; 19:9,23, 22:4, 24:14,22). Hal ini menyiratkan bahwa iman alkitabiah adalah lebih dari sekedar persetujuan pada suatu doktrin atau partisipasi dalam sebuah ritual, tetapi juga ketaatan gaya hidup dan hubungan pribadi (yaitu, "berjalan," lih Ef 4:1,17; 5:2,15).
Kumpulan pencemooh (hal.14)
Kita semua memiliki prasuposisi tentang kehidupan. "Pencemooh" (BDB 539, KB 529, Qal PARTICIPLE) mewakili stereotipe dari seorang yang pesimis dan tidak beragama (yaitu, Yes 5:19; Yer 17:15; Yeh 12:22,27; Mal 2:17; 1 Tim 4:1; 2 Tim 3:1-5; 2 Pet 3:3-4; Yud 18).
Kesukaannya ialah Taurat TUHAN (hal.14)
Istilah "taurat" (BDB 435) berarti "pengajaran." Dalam Mazmur "taurat / hukum" selalu menunjuk pada ajaran-ajaran umum Allah (lih. Maz 119), bukan hanya tulisan-tulisan Musa. Hukum itu tidak menbukanlah merupakan beban bagi orang percaya PL (lih. Maz 19:7-13), Tetapi justru merupakan wahyu YHWH untuk umur panjang, perdamaian, keamanan, sukacita, dan kelimpahan.
Yang merenungkan Taurat itu siang dan malam (hal.15)
KATA KERJA ini (BDB 211, KB 237, Qal TIDAK SEMPURNA) menunjukkan suatu "pembacaan lembut" dari kebenaran YHWH yang diwahyukan. Orang-orang zaman dahulu tidak membaca secara diam-diam, sehingga ini pasti merujuk pada membaca dengan tenang.
Seperti pohon (hal.15)
Ada metafora yang mencolok dalam hal ini dalam Yer 17:5-8. Untuk masyarakat gurun, pohon yang berbuah adalah suatu simbol kekuatan dan kemakmuran.
Menghasilkan buahnya pada musimnya (hal.16)
Ini adalah suatu metafora alkitabiah untuk menggambarkan suatu kehidupan rohani yang matang (lih. Mat 7:15-27). Tujuan dari iman adalah kesetiaan! Citra yang sama ini memiliki
latar belakang eskatologis dalam Wahyu 22.
Tidak layu daunnya (hal.16)
Ini adalah sebuah tema eskatologis (lih. Yeh 47:12; Wah 22:2). Metafora pertanian
sangatlah kuat bagi para petani dan penggembala di daerah semi-arid.
Dari penjelasan Struktur di atas baik menurut Matthew Henry dan Bob Utley, kita menemukan rahasia hidup bahagia yang sejati di dalam Tuhan. Rahasia hidup bahagia adalah mereka yang melakukan 5 hal dibawah ini yaitu:
1. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
2. Tidak berdiri di jalan orang berdosa
3. Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh
4. Kesukaannya ialah Taurat TUHAN
5. Merenungkan Taurat itu siang dan malam
5 gaya hidup di atas memang sulit untuk dilakukan. Akan tetapi kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang menghargai proses. Oleh karena itu, sebagai orang yang sudah ditebus oleh Kristus seharusnya kesukaannya ialah Taurat dan merenungkan Turat itu siang dan malam. Maukah kita hidup bahagia di dalam Tuhan dan hidup berhasil? Lakukanlah Firman Tuhan siang dan malam.
Refrensi:
Matthew Henry. Tafsiran Mazmur (http://www.tafsiranalkitabmatthewhenry.org/)
Bob Utley (2012). Anda dapat memahami Alkitab Mazmur: Kumpulan Himne Israel Buku I & II. Marshall, Texas: BIBLE LESSON INTERNATIONAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar